PERSIAPAN
KEBERANGKATAN ANGKATAN 88 METAMORFOSA
PK 88..... “perfecto”
Metamorfosa......” Perubahan Menuju Kesempurnaan”
Jargon ini masing terngiang diteling saya #gagalmoveon.
Dengan semangat para laksamana metamorfosa menggaungkan jargon ini sebelum sesi
dimulai. Dan saya pun juga meneriakkan jargon ini dengan penuh semangat sebagai
tanda bahwa saya juga ingin mengubah Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Walaupun pada akhirnya setelah sesi dimulai saya malah berperang dan berjuang
melawan kantuk *efekorangsukatidur.
Tanggal 26 Oktober 2016, sebuah pesan tak terduga dari
nomor yang tak dikenal menghampiri ponsel butut saya. Pas saya buka dan baca
ternyata dari perwakilan PK 88 yang meminta konfirmasi kesiapan saya untuk ikut
PK 88. Dan beberapa saat kemudian nomor tak dikenal itu menelpon saya yang merupakan
perwakilan dari PK 88. Namanya Mas Ghery (saat Pk dia satu kelompok dengan
saya). Dengan singkat dan padat mas ghery menanyakan kesiapan saya untuk ikut
PK 88 yang diperkirakan akan dilaksanakan tanggal 28 november 2016 samapi 2
Desember 2016 (sebelum undangan disebar jadwal masih belum fix) dan Terang saja
saya langsung menyatakan siap karena memang setelah diumumkan menjadi awardee
saya galau menunggu pemetaan jadwal PK. Tidak mungkin dong saya menyia-nyiakan
kesempatan ini ;-).
Welcome To PK 88.
Hal pertama yang saya lakukan adalah masuk ke grup
telegram PK 88. Setelah masuk ke grup itu, sayapun bingung harus melakukan apa
dan komen apa. Saya masuk grup pas member udah 100an lebih (yaiyalah, saya kan
member tambahan ....:p). Dari percakapan di grup itu terlihat para membernya
sudah akrab satu sama lain. Oleh sebab itu saya hanya menjadi silent reader
walaupun beberapa kali saya komen tapi tak ada yang merespon L.
Di grup sering ditamppilkan CV mini dari anggota yang
tujuannnya untuk lebih mengenal antar anggota sehingga saat bertemu di PK 88
tidak ada kecanggungan lagi. Bagus Kan tujuannya? Setelah CV mini dari anggota
diupload peserta yang lain bebas menanyakan apapun kepada si empunya CV. Tapi
kebanyakan pasti menanyakan single atau double? (*dikira badminton kali
ye...:p). Nah dari CV mini itu terlihat prestasi-prestasi yang diukir oleh
peserta PK 88 yang membuat saya harus menahan napas karena kagum dan membuat
saya sedikit minder karena prestasi saya Cuma seipit L
Beberapa hari setelah menjadi member PK 88, saya mulai
menghafal beberapa nama yang sering ngobrol di grup, Wahyu Nova Rizki,
megawaniti si Ranger pink, Yuniarsih si pembuat borang, Ghery Priscilio dan Nur
hamid. Dan khusus nama yang terakhir saya punya kesan lucu ma Dia. Suatu hari,
mas hamid menjapri saya dan meminta saya untuk meramaikan grup (mungkin mas
hamid tahu saya sering online tapi
jarang comment hehe). Beberapa kali mas hamid japri saya tanpa saya tahu siapa
mas hamid sebenarnya. Dan baru pada pertengahan november saya baru tahu kalau
mas hamid adalah ketua perwakilan PK 88 hahaha....*begitu tidak updatenya saya
:p.
Selama menunggu jadwal fix PK, ada beberapa tugas yang
harus anggota PK 88 selesaikan, sepert mengisi borang kesiapan, mengirimkan CV
lengkap dan CV mini. Mengirimkan scan KTP dan NPWP (*saya beruntung sudah punya
NPWP sehingga tak perlu repot ngurus), membuat Essay, membuat video daun,
menghafalakan Mars LPDP, Mars Angkatan Ikrar LPDP, Nama direksi LPDP Visi LPDP
dan berkumpul dengan divisi masing masing serta yang paling penting adalah
mengenal satu sama lain (*tugas yang terakhir tugas yang paling sulit bagi
saya, secara saya memang punya kekurangan sulit menghafal nama orang L
Di PK 88, saya ditugaskan dibagian Divisi HUMAS yang
tugasnya kebanyakan berkutat di bagian media sosial. Koordinator divisi ini
adalah mas Dian. Beliau adalah pegawai RCTI. Media sosial yang kami gunakan
adalah facebook, youtube, instagram dan twitter. Karena youtube, facebook dan
instagram sudah dihandle maka saya memeberanikan diri atau terpaksa
memeberanikan diri (*saya juga ingin berkontribusi lah....) untuk menghandle
twitter. Twitter memang tidak asing bagi saya. saya juga punya twitter tapi
tidak saya gunakan karena saya bingung bagaimana cara menggunakannya.
Keberanian saya menghandle twitter PK 88 saya jadikan ajang untuk belajar
twitter tapi sayang tidak berhasil saya tetap gagal paham.
Mendekati Hari Persiapan Keberangkatan saya mulai sibuk
mencari patner untuk pergi Ke Depok. Dan alhamdulillah ternyata ada 4 orang
dari Madura termasuk saya. Satu dari bangkalan, satu dari sampang dan 2 dari
pamekasan. Dari sampang bernama Novi dan dari pamekasan yaitu Labuda. Dari
bangkalan yaitu mas alif. Tapi sejak awal mas alif mengatakan kalau dia mau
berangkat dari malang. So, hanya saya, mbak Novi dan mbak Labuda yang janjian
untuk berangkat bareng dari Gubeng. Sebenarnya saya bahagia mengetahui bahwa
ada awardee dari Pamekasan dan Sampang soalnya saat tes substansi saya sendirian
dan tidak punya teman dari madura.
Untuk masalah transportasi, kami memilih naik kereta api
Gaya Baru Malam selatan yang harganya 104 ribu. Untuk pemesanan tiket, kami
serahkan pada mbak Novi. Rencana awalnya saya berangkat dari pamekasan
menggunakan bus dan akan dijemput teman untuk ke gubeng. Tapi mengantisipasi
keterlambatan karena kereta api berangkat jam 12.00 dan satu jam sebelumnya
saya harus sudah check ini, saya memutuskan untuk naik travel bersama mbak
labuda walaupun tarifnya lebih mahal.
Saya berangkat dari rumah jam 05.00 pagi dan sebelum
berangkat tante dan sepupu saya memberi uang saku untuk saya. dan khusus untuk
kedua kakak saya, saya “memaksa” mereka untuk memberikan uang saku pada saya
hahahaha... lumayanalh untuk bekal hidup di depok selama 7 hari.
Jam 05.30 saya sudah berada di titik poin penjemputan
travel tapi tarvelnya baru datang jam 07.00 karena harus menjemput penumpang
dari sumenep, menyebalkan sekali. Tapi itu bukan sepenuhnya salah travelnya
sich, tapi saya terlalu rajin saja. Haha...
Sekitar jam 10 an saya sudah sampai di Gubeng dan FYI
saya belum pernah ke gubeng and saya belum pernah naik kereta api. Kebayang kan
betapa excitednya saya di Gubeng. Tapi untung saya masih bisa menahan diri
dan karena tiket saya dan mbak labuda
ada di mbak novi saya tidak bisa menunggu di dalam stasiun. Andai saja saya
menunggu di dalam stasiun mungkin kerjaan saya adalah menghitung jumlah gerbong
kereta api yang lewat hahaha....
Sekitar jam 12.00 kereta berangkat dan untungnya saya dan
mbak labuda sudah menjamak dan mengqoshor sholat dhuhur dan ashar di stasiun.
Akhirnya, impian saya sejak kecil untuk naik kereta tercapai juga dan saya bisa
memerkan ke teamn teman saya kalau saya sudah pernah naik kereta hehe. Di
stasiun jombang, pasukan gubeng nambah satu yaitu mbak lailatul maghfiroh dan
di madiun nambah mbak puput. So, pasukan gaya baru malam menjadi 5 orang.
Lumayan ramai sehingga perjalanan yang memakan waktu 14 jam lumayan tidak
membosankan. Bagaimana tidak mombosankan, sebagian besar saya gunakan untuk
tidur.
Ohya, sebelum berangkat kata mbak novi makanan
di kereta itu mahal. Jadi di statsiun saya membeli makanan dan minuman
secukupnya beserta pop mie. Niatnya sich di kereta mau beli air panasnya saja
siapa tahu lebih murah. Dan untuk makan siang saya sudah bawa bekal dari rumah,
jadi aman. Akan tetapi sayang beribu sayang, pas malamnnya saat kami sudah
mulai kelaparan, kami bertanya ke mas mas crew kereta api tentang harga pop mie
dan dengan senyum ramah mas mas crrew menjawab
10 ribu pop ie dan kalo Cuma beli air harga 7 ribum sama aja bo’ong
kan?. So kami membeli pop mie seharga 10 ribu yang biasanya Cuma 5 ribu. Dan
setelah makan, saya pun langsung tertidur. dan tolong jangan tanya bagaimana
caranya saya bisa tidur dengan nyaman di kereta, karena hal itu cukup
memalukan...haha (mbak novi, mbak labuda mbak laila dan mbak puput... please...
jangan buka rahasia saya ya.... haha)
Mbak novi
dijemput kakaknya di depan stasiun dan dia juga mengajak kami untuk ikut di
mobil kakaknya. Tapi sayangnya mobil kakak mbak novi gak muat apalagi harus
membawa barang-barang kami berlima sehingga kami harus memakai 2 mobil. Satu
mobil kakak mbak novi dan satu taksi. Dan untungnya kakak mbak novi berbaik
hati menyumbang untung ongkos taksi. Hehe....
Sekitar
jam setengah tiga, saya dan kawan kawan sudah sampai di tempat penginapan. Oiya,
saya datang ke depok h-2 dari hari PK so untuk penginapan H-2 dan H-1 harus
bayar sendiri. (so bagi yang mau PK, harus bawa budget lebih ya...:-) )
Saya
kira, h-2 bisa saya gunakan untuk istirahat tapi ternyata tidak. jam 10 kami
harus segera ke wisma hijau untuk bertemu peserta PK 88 yang lain dan juga
untuk mempersiapkan tetek bengek untuk acara PK 88. Dan H-1, kami pindah ke WH
untuk memudahkan koordinasi dan supaya mengantisipasi keterlambatan sekaligus
persiapan hari H seperti menyelesaikan dekorasi, persiapan BYFY, menghafal
koreo lagu angkatan termasuk latihan untuk acara persembahan. BTW, angkatan 88
memiliki lagu angkatan yang menurut saya bagus sekali (*applaouse for mbak
silvi...).
PK 88
dibagi menjadi 6 kelompok yaitu inisio, lovo, acto, servo, Collabo dan totallo.
Saya masuk grup colllabo. Collabo mempunyai ikon ranger hijau dan mempunyai
kekuatan tenaga dalam kamehameha. Anggota Ranger hijau adalah (urutan foto)
Abang Ganda, Mas Randy , Uda Ghery, Mas khamdan , Mas Nehem, Mas Erpin sang
biduan dangdut, Mas Yosua, Mas Hasan, Akang Firdaus, Rahmat, Mbak riza, , Mbak
kurnia , Mbak Najmiah, Ibu Hamil Neni , the excotic one (saya sendiri...hehe)
Mbak silvi, Mbak Wardah, Bu Dokter Rizka, Bu Siti, Mbak novi, dan Bu Diah.
Ketua kelompok Collabo adalah Mas hasan dan Mbak Riza tapi yang paling eksis
tentu saja sang biduan dangsut mas erpin
Hari
pertama PK dimulai dengan acara PIC PK menyapa. Tentu saja tokoh utama hari
pertama ini adalah Bapak Kamiluddin sebagai PIC PK LPDP yang didahului oleh
acara “ramah tamah” Tim PK. Oh iya, Pak kamil itu dari Pamekasan Madura. Hal
hal yang paling saya ingat dari presentasi beliau adalah pertama mengosongkan
gelas. Paham maksudnya? Bayangkan sebuah gelas yang sudah penuh dengan air,
apakah masih bisa diisi air lagi? Tidak kan? Makanya dalam PK kita diharuskan
mengosongkan gelas agar kita bisa mendapatkan banyak ilmu. Yang kedua, tujuan
PK itu adalah main main; main maian sesama peserta PK, main main dengan LPDP
dan main main dengan tokoh nasional, seru kan? Dan yang ketiga (*hal yang
paling menggelitik saya :p) tentang kurikulum non PK Lpdp yang dijalankan pak
Kamil yaitu diharapakan setelah PK berakhir ada peserta PK yang mendapatkan
jodoh...hahahah.... Waduh...pak kamil itu pasti banyak pahalanya ya... secara
di PK sebelumnya banyak peserta yang berjodoh... *jadi mupeng ne...:p
PIC PK
menyapa dilaksanakan sampai sore dan malam harinya tidak ada pemateri sehingga
ada acara By You For you. Sepertnya acara BYFY sesi pertama PK 88 ini di
dominasi oleh acara dangdutan, bagaimana tidak setelah berakustik ria acar
selanjutkan ful musik dangdut apalagi ada mas erpin said yang lentur banget
goyangannya dan gak ada capeknya. Oh iya, di acara BYFY itu pula teman teman
sekelompokku akhirnya tahu karakter aku yang sebenarnya yaitu malu-maluin.
Bayangkan saja pas acara lomba karaoke dan goyang aku dan mas erpin jadi
pemimpin joged kelompok Collabo dan di moemn itu saya tunjukkan kegilaan saya
dengan goyangan yang ancur tapi menghibur yang pada akhirnya membuat punggung
saya encok wkwkwkwkk.
Nah... di
hari kedua PK 88 mendapatkan pemateri istimewa yaitu bapak sudirman said. Itu
lho mantan menteri ESDM era 2014-2015 yang juga merupakan tokoh dibalik
mencuatnya berita Papa Minta Saham. Keren lan? Oiya, selain PK 88 didatangi pak
sudirman said, kita juga didatangi narasumber yang tak kalah keren, seperti
Habiburrahman el sirazy, zaini alif, Ricky Elson dll. Para narasumber itu semuanya
keren keren dan membuatkita semain mencintai inodnesia dan membuat semangat berjuang
untuk membangun indonesia jadi sempurna semakin berkobar.
Dan
perjuangan pertama yang saya lakukan selama PK adalah menahan kantuk untuk
tidak tidur selama sesi berlangsung. Saya adalah tipe orang yang tidur dengan
jumlah yang wajar sekitar 6 sampai 8 jam. Tapi selama mengikuti PK, jam todir
saya berkurang dtrastis. Mengapa bisa terjadi seperti itu?
Jam
official PK dimulai jam 5 pagi dan berakhir sekitar jam 10 malam. Tapi setelah
sesi malam berakhir, saya tidak bisa langsung tidur karena harus mengisi borang
ataupun membuat daily report. Sehingga tak heran jika paling cepat saya tidur
jam 12 malam dan otomatis harus bangun paling lambat jam setengan lima untuk
persiapan integrity sport. So, jadilah saat sesi berlangusng saya harus berjuang
melawan hasrat ingin tidur. Dan perjuangan itu tidak mudah terlebih ruangan PK
itu cukup nyaman dan adem.
Rupanya
yang berperang melwan kantuk tidak hanya saya. tapi hampir se;uruh peserta PK.
Bagaimana tidak, banyak yang mengatri kartu toilet hanya untuk ke kamar mandi.
Saya yakin mereka kebanyakan ke toilet bukan untuk BAK ataupun BAB tapi untuk
cuci muka. Dan hal itu juga saya lakukan. Seringkali saya bolak balik toilet
bukan untuk BAK (yang merupakan hobi saya :p) tapi untuk cuci muka. Oiya FYI,
seringkali saya berlama lama di toilet untuk sekedar memejamkan mata selama
lima menit wkwkwk... (jangan ditiru ya...:p) dan satu lagi saya juga membasahi
tisu dan dibawa ke ruang seminar sebagai kompres untuk mata saya agar tetap
terjaga. Bolak balik kamar mandi capek juga euy,, mana ruang aulanya ada di
lantai dua so jangan heran meskipun saya banyak makan di PK tapi berat badan
saya malahn turun. Wkwkkw.
Oleh
sebab itu, jangan minta saya untuk menceritakan isi dari mater pemateri yang
merupakan tokoh nasional itu. karena saya tidak akan bisa menjelaskan secara
lengkap. Saya hanya bisa menjelaskan sebagian kecil saja kerana sebagian
besarnya saya isi dengan peperangan besar melawan kantuk. :p dan tolong bagi
siapapun yang baca hal ini dilarang untuk ditiru. Tidak boleh.
Di hari
kelima dan merupakan hari terakhir PK, setiap PK membuat acara closing dan PK
88 mengadakan acara sambal nusantara. Nah di sambal nusantara itu saya membuat
sambal pettis goreng madura dan alhamdulillah banyak yang mencoba walaupun
dengan “terpaksa”. Yupz karena hari terakhir banyak yang mengabadikan momen dan
tidak terlibat aktif dalam sambal nusantara itu. karena saya tidak ingin
membuat sambal pettis saya mubazir karena tidak ada yang mencicipi maka saya
menggunakan salah satu kemampuan saya yaitu memaksa orang yang saya kenal untuk
mencicipi sambal buatan saya. target utama saya adalah anggota collabo dan
hampir semuanya sudah mencoba walaupun saya harus paksa dan tarik tarik agar
mau ke stand sambal. Oiya selain collabo saya juga berhasil memaksa beberapa
orang itu mencicipi sambal buatan saya. yang saya ingat itu mas Engly dari NTT
dan mas Ferry dari surabaya. Dan saya adalah orang yang beruntung karena
komentra dari oarang yang terpaksa mencicipi sambal buatan saya adalah enak.
Alhamdulillah.
PK 88
berakhir tanggal 2 desember 2016 yang bertepatan dengan aksi dama 212. Oleh
sebab itu saya dan rombongan saya tidak berani pulang dihari yang sama. So,
saya harus menginap semalam lagi di bang day (uang lagi...:-( ). Dan dari
bangday menuju pasar senen kami berempat menggunakan jasa taksi online. Oiya,
selama di PK saya merasa saya mudah sekali menghabiskan uang dan setiap saya
mengeluarkan uang saya selalu waswas apakah uang saya akan cukup sampai saya di
madura karena saya memang membawa uang yang sangat pas pasan. Tapi untungnya saya tidak sendiri, saya
berlima sehingga untuk penginapan dan taksi bisa urunan sehingga bisa berhemat.
I miss u, mbak laila, mbak puput, mbak labuda dan mbak novi.
Seperti
yang saya ceritakan di atas saya mendapatkan uang saku dari tante dan sepupu
saya dan sedikit memaksa kakak dan mbak
saya untuk memberikan uang saku. Dan tradisnya, kalau kita diberi uang saku,
kita wajib membawakan oleh oleh. Dan dari depok saya tidak sempat membelikan
oleh oleh. Tak ada waktu ciin. So, saya memutuskan untuk berhenti di surabaya
untuk membeli oleh oleh. Untungnya saya punya teman di surabaya yang baik hati
yaitu kak burhan dan beta. Kak burhan yang dengan baiknya menjemput saya di
stasiun walaupun jam 2 malam dan beta yang selalu siap menampung saya di
kontraknnya. Hehe. Thank a lot guys. Aku tidak akan pernah melupakan kebaikan
kalian.
Saya
pulang ke madura menggunakan bus walaupun barang bawaan saya lumayan banyak
termasuk saya harus membawa oleh-oleh yangs aya beli di pasar dekat kontrakan
beta hehe.... Saya tidak menggunakan travel karena untuk menghemat hehe. So,
dari kontrakan beta saya harus naik bus kota. Sebenarnya kak burhan ingin
mengantarkan namun kak burhan harus menyelesaikan KMLnya. Sekitar jam setengah
sepuluh saya sampai di bungurasih dan alhamdulillah saya langsung mendapatkan
bus. Welcome back, sakinah.
Inilah
sepenggal cerita pengalamanku di PK 88. Yang baik ambil yang buruk
ditinggalkan. Sekian.