Minggu, 19 Februari 2017

PERSIAPAN KEBERANGKATAN ANGKATAN 88 METAMORFOSA

PERSIAPAN KEBERANGKATAN ANGKATAN 88 METAMORFOSA
(abaikan penampakan di belakang :p)


PK 88..... “perfecto”
            Metamorfosa......” Perubahan Menuju Kesempurnaan”
            Jargon ini masing terngiang diteling saya #gagalmoveon. Dengan semangat para laksamana metamorfosa menggaungkan jargon ini sebelum sesi dimulai. Dan saya pun juga meneriakkan jargon ini dengan penuh semangat sebagai tanda bahwa saya juga ingin mengubah Indonesia menjadi lebih baik lagi. Walaupun pada akhirnya setelah sesi dimulai saya malah berperang dan berjuang melawan kantuk *efekorangsukatidur.
            Tanggal 26 Oktober 2016, sebuah pesan tak terduga dari nomor yang tak dikenal menghampiri ponsel butut saya. Pas saya buka dan baca ternyata dari perwakilan PK 88 yang meminta konfirmasi kesiapan saya untuk ikut PK 88. Dan beberapa saat kemudian nomor tak dikenal itu menelpon saya yang merupakan perwakilan dari PK 88. Namanya Mas Ghery (saat Pk dia satu kelompok dengan saya). Dengan singkat dan padat mas ghery menanyakan kesiapan saya untuk ikut PK 88 yang diperkirakan akan dilaksanakan tanggal 28 november 2016 samapi 2 Desember 2016 (sebelum undangan disebar jadwal masih belum fix) dan Terang saja saya langsung menyatakan siap karena memang setelah diumumkan menjadi awardee saya galau menunggu pemetaan jadwal PK. Tidak mungkin dong saya menyia-nyiakan kesempatan ini ;-).
            Welcome To PK 88.
            Hal pertama yang saya lakukan adalah masuk ke grup telegram PK 88. Setelah masuk ke grup itu, sayapun bingung harus melakukan apa dan komen apa. Saya masuk grup pas member udah 100an lebih (yaiyalah, saya kan member tambahan ....:p). Dari percakapan di grup itu terlihat para membernya sudah akrab satu sama lain. Oleh sebab itu saya hanya menjadi silent reader walaupun beberapa kali saya komen tapi tak ada yang merespon L.
            Di grup sering ditamppilkan CV mini dari anggota yang tujuannnya untuk lebih mengenal antar anggota sehingga saat bertemu di PK 88 tidak ada kecanggungan lagi. Bagus Kan tujuannya? Setelah CV mini dari anggota diupload peserta yang lain bebas menanyakan apapun kepada si empunya CV. Tapi kebanyakan pasti menanyakan single atau double? (*dikira badminton kali ye...:p). Nah dari CV mini itu terlihat prestasi-prestasi yang diukir oleh peserta PK 88 yang membuat saya harus menahan napas karena kagum dan membuat saya sedikit minder karena prestasi saya Cuma seipit L
            Beberapa hari setelah menjadi member PK 88, saya mulai menghafal beberapa nama yang sering ngobrol di grup, Wahyu Nova Rizki, megawaniti si Ranger pink, Yuniarsih si pembuat borang, Ghery Priscilio dan Nur hamid. Dan khusus nama yang terakhir saya punya kesan lucu ma Dia. Suatu hari, mas hamid menjapri saya dan meminta saya untuk meramaikan grup (mungkin mas hamid tahu saya sering online  tapi jarang comment hehe). Beberapa kali mas hamid japri saya tanpa saya tahu siapa mas hamid sebenarnya. Dan baru pada pertengahan november saya baru tahu kalau mas hamid adalah ketua perwakilan PK 88 hahaha....*begitu tidak updatenya saya :p.
            Selama menunggu jadwal fix PK, ada beberapa tugas yang harus anggota PK 88 selesaikan, sepert mengisi borang kesiapan, mengirimkan CV lengkap dan CV mini. Mengirimkan scan KTP dan NPWP (*saya beruntung sudah punya NPWP sehingga tak perlu repot ngurus), membuat Essay, membuat video daun, menghafalakan Mars LPDP, Mars Angkatan Ikrar LPDP, Nama direksi LPDP Visi LPDP dan berkumpul dengan divisi masing masing serta yang paling penting adalah mengenal satu sama lain (*tugas yang terakhir tugas yang paling sulit bagi saya, secara saya memang punya kekurangan sulit menghafal nama orang L
            Di PK 88, saya ditugaskan dibagian Divisi HUMAS yang tugasnya kebanyakan berkutat di bagian media sosial. Koordinator divisi ini adalah mas Dian. Beliau adalah pegawai RCTI. Media sosial yang kami gunakan adalah facebook, youtube, instagram dan twitter. Karena youtube, facebook dan instagram sudah dihandle maka saya memeberanikan diri atau terpaksa memeberanikan diri (*saya juga ingin berkontribusi lah....) untuk menghandle twitter. Twitter memang tidak asing bagi saya. saya juga punya twitter tapi tidak saya gunakan karena saya bingung bagaimana cara menggunakannya. Keberanian saya menghandle twitter PK 88 saya jadikan ajang untuk belajar twitter tapi sayang tidak berhasil saya tetap gagal paham.
            Mendekati Hari Persiapan Keberangkatan saya mulai sibuk mencari patner untuk pergi Ke Depok. Dan alhamdulillah ternyata ada 4 orang dari Madura termasuk saya. Satu dari bangkalan, satu dari sampang dan 2 dari pamekasan. Dari sampang bernama Novi dan dari pamekasan yaitu Labuda. Dari bangkalan yaitu mas alif. Tapi sejak awal mas alif mengatakan kalau dia mau berangkat dari malang. So, hanya saya, mbak Novi dan mbak Labuda yang janjian untuk berangkat bareng dari Gubeng. Sebenarnya saya bahagia mengetahui bahwa ada awardee dari Pamekasan dan Sampang soalnya saat tes substansi saya sendirian dan tidak punya teman dari madura.
            Untuk masalah transportasi, kami memilih naik kereta api Gaya Baru Malam selatan yang harganya 104 ribu. Untuk pemesanan tiket, kami serahkan pada mbak Novi. Rencana awalnya saya berangkat dari pamekasan menggunakan bus dan akan dijemput teman untuk ke gubeng. Tapi mengantisipasi keterlambatan karena kereta api berangkat jam 12.00 dan satu jam sebelumnya saya harus sudah check ini, saya memutuskan untuk naik travel bersama mbak labuda walaupun tarifnya lebih mahal.
            Saya berangkat dari rumah jam 05.00 pagi dan sebelum berangkat tante dan sepupu saya memberi uang saku untuk saya. dan khusus untuk kedua kakak saya, saya “memaksa” mereka untuk memberikan uang saku pada saya hahahaha... lumayanalh untuk bekal hidup di depok selama 7 hari.
            Jam 05.30 saya sudah berada di titik poin penjemputan travel tapi tarvelnya baru datang jam 07.00 karena harus menjemput penumpang dari sumenep, menyebalkan sekali. Tapi itu bukan sepenuhnya salah travelnya sich, tapi saya terlalu rajin saja. Haha...
            Sekitar jam 10 an saya sudah sampai di Gubeng dan FYI saya belum pernah ke gubeng and saya belum pernah naik kereta api. Kebayang kan betapa excitednya saya di Gubeng. Tapi untung saya masih bisa menahan diri dan  karena tiket saya dan mbak labuda ada di mbak novi saya tidak bisa menunggu di dalam stasiun. Andai saja saya menunggu di dalam stasiun mungkin kerjaan saya adalah menghitung jumlah gerbong kereta api yang lewat hahaha....
            Sekitar jam 12.00 kereta berangkat dan untungnya saya dan mbak labuda sudah menjamak dan mengqoshor sholat dhuhur dan ashar di stasiun. Akhirnya, impian saya sejak kecil untuk naik kereta tercapai juga dan saya bisa memerkan ke teamn teman saya kalau saya sudah pernah naik kereta hehe. Di stasiun jombang, pasukan gubeng nambah satu yaitu mbak lailatul maghfiroh dan di madiun nambah mbak puput. So, pasukan gaya baru malam menjadi 5 orang. Lumayan ramai sehingga perjalanan yang memakan waktu 14 jam lumayan tidak membosankan. Bagaimana tidak mombosankan, sebagian besar saya gunakan untuk tidur.
 Ohya, sebelum berangkat kata mbak novi makanan di kereta itu mahal. Jadi di statsiun saya membeli makanan dan minuman secukupnya beserta pop mie. Niatnya sich di kereta mau beli air panasnya saja siapa tahu lebih murah. Dan untuk makan siang saya sudah bawa bekal dari rumah, jadi aman. Akan tetapi sayang beribu sayang, pas malamnnya saat kami sudah mulai kelaparan, kami bertanya ke mas mas crew kereta api tentang harga pop mie dan dengan senyum ramah mas mas crrew menjawab  10 ribu pop ie dan kalo Cuma beli air harga 7 ribum sama aja bo’ong kan?. So kami membeli pop mie seharga 10 ribu yang biasanya Cuma 5 ribu. Dan setelah makan, saya pun langsung tertidur. dan tolong jangan tanya bagaimana caranya saya bisa tidur dengan nyaman di kereta, karena hal itu cukup memalukan...haha (mbak novi, mbak labuda mbak laila dan mbak puput... please... jangan buka rahasia saya ya.... haha)



  Atas info dari kakak mbak novi, kami berhenti dari stasiun jatinegara karena lebih dekat dengan temapt tujuan kami yaitu wisma hijau. Sebelum melanjutkan perjlanan menuju depok, kami menyempatkan diri untuk sholat maghrib dan isya bergantian karena kami harus saling menjaga barang bawaan masing masing. Nah, karena ini adalah pengalaman saya pertama kali naik kereta saya mengabadikan momen di stasiun dari hape mbak puput *kamera saya gak bagus so kalo ada yang lebih bagus ngapain nggak :p

Mbak novi dijemput kakaknya di depan stasiun dan dia juga mengajak kami untuk ikut di mobil kakaknya. Tapi sayangnya mobil kakak mbak novi gak muat apalagi harus membawa barang-barang kami berlima sehingga kami harus memakai 2 mobil. Satu mobil kakak mbak novi dan satu taksi. Dan untungnya kakak mbak novi berbaik hati menyumbang untung ongkos taksi. Hehe....
Sekitar jam setengah tiga, saya dan kawan kawan sudah sampai di tempat penginapan. Oiya, saya datang ke depok h-2 dari hari PK so untuk penginapan H-2 dan H-1 harus bayar sendiri. (so bagi yang mau PK, harus bawa budget lebih ya...:-) )
Saya kira, h-2 bisa saya gunakan untuk istirahat tapi ternyata tidak. jam 10 kami harus segera ke wisma hijau untuk bertemu peserta PK 88 yang lain dan juga untuk mempersiapkan tetek bengek untuk acara PK 88. Dan H-1, kami pindah ke WH untuk memudahkan koordinasi dan supaya mengantisipasi keterlambatan sekaligus persiapan hari H seperti menyelesaikan dekorasi, persiapan BYFY, menghafal koreo lagu angkatan termasuk latihan untuk acara persembahan. BTW, angkatan 88 memiliki lagu angkatan yang menurut saya bagus sekali (*applaouse for mbak silvi...).
PK 88 dibagi menjadi 6 kelompok yaitu inisio, lovo, acto, servo, Collabo dan totallo. Saya masuk grup colllabo. Collabo mempunyai ikon ranger hijau dan mempunyai kekuatan tenaga dalam kamehameha. Anggota Ranger hijau adalah (urutan foto) Abang Ganda, Mas Randy , Uda Ghery, Mas khamdan , Mas Nehem, Mas Erpin sang biduan dangdut, Mas Yosua, Mas Hasan, Akang Firdaus, Rahmat, Mbak riza, , Mbak kurnia , Mbak Najmiah, Ibu Hamil Neni , the excotic one (saya sendiri...hehe) Mbak silvi, Mbak Wardah, Bu Dokter Rizka, Bu Siti, Mbak novi, dan Bu Diah. Ketua kelompok Collabo adalah Mas hasan dan Mbak Riza tapi yang paling eksis tentu saja sang biduan dangsut mas erpin

            Pas PK, awardee LPDP itu diberikan akomodoasi penginapan plus makannya. Nah, untuk saling mengakrabkan satu sama lain, tim PK membagi kamar dengan sistem (apa ya lupa namanya J). Intinya tu dalam satu kamar harus beda daerah, beda jurusan, bahkan beda secara umur tapi gak beda jenis kelamin ya hahaha. Oiya, aku sekamar dengan novi dari makassar dan mbag megawanti si ranger pink. Btw, mbak mega itu ngambil doctoral lho. Aku suka ma mbak mega, walaupun yang paling tua tapi becandanya masih masuk ke aku dan novi yang jauh di bawah dia. Dan satu hal lagi, mungkin kita bertiga ini jodoh ya, diantara kita bertiga gak ada yang diem, semuanya cerewet terutama kak mega. Aku banyak belajar dari dia.

Hari pertama PK dimulai dengan acara PIC PK menyapa. Tentu saja tokoh utama hari pertama ini adalah Bapak Kamiluddin sebagai PIC PK LPDP yang didahului oleh acara “ramah tamah” Tim PK. Oh iya, Pak kamil itu dari Pamekasan Madura. Hal hal yang paling saya ingat dari presentasi beliau adalah pertama mengosongkan gelas. Paham maksudnya? Bayangkan sebuah gelas yang sudah penuh dengan air, apakah masih bisa diisi air lagi? Tidak kan? Makanya dalam PK kita diharuskan mengosongkan gelas agar kita bisa mendapatkan banyak ilmu. Yang kedua, tujuan PK itu adalah main main; main maian sesama peserta PK, main main dengan LPDP dan main main dengan tokoh nasional, seru kan? Dan yang ketiga (*hal yang paling menggelitik saya :p) tentang kurikulum non PK Lpdp yang dijalankan pak Kamil yaitu diharapakan setelah PK berakhir ada peserta PK yang mendapatkan jodoh...hahahah.... Waduh...pak kamil itu pasti banyak pahalanya ya... secara di PK sebelumnya banyak peserta yang berjodoh... *jadi mupeng ne...:p

PIC PK menyapa dilaksanakan sampai sore dan malam harinya tidak ada pemateri sehingga ada acara By You For you. Sepertnya acara BYFY sesi pertama PK 88 ini di dominasi oleh acara dangdutan, bagaimana tidak setelah berakustik ria acar selanjutkan ful musik dangdut apalagi ada mas erpin said yang lentur banget goyangannya dan gak ada capeknya. Oh iya, di acara BYFY itu pula teman teman sekelompokku akhirnya tahu karakter aku yang sebenarnya yaitu malu-maluin. Bayangkan saja pas acara lomba karaoke dan goyang aku dan mas erpin jadi pemimpin joged kelompok Collabo dan di moemn itu saya tunjukkan kegilaan saya dengan goyangan yang ancur tapi menghibur yang pada akhirnya membuat punggung saya encok wkwkwkwkk.

Nah... di hari kedua PK 88 mendapatkan pemateri istimewa yaitu bapak sudirman said. Itu lho mantan menteri ESDM era 2014-2015 yang juga merupakan tokoh dibalik mencuatnya berita Papa Minta Saham. Keren lan? Oiya, selain PK 88 didatangi pak sudirman said, kita juga didatangi narasumber yang tak kalah keren, seperti Habiburrahman el sirazy, zaini alif,  Ricky Elson dll. Para narasumber itu semuanya keren keren dan membuatkita semain mencintai inodnesia dan membuat semangat berjuang untuk membangun indonesia jadi sempurna semakin berkobar.
Dan perjuangan pertama yang saya lakukan selama PK adalah menahan kantuk untuk tidak tidur selama sesi berlangsung. Saya adalah tipe orang yang tidur dengan jumlah yang wajar sekitar 6 sampai 8 jam. Tapi selama mengikuti PK, jam todir saya berkurang dtrastis. Mengapa bisa terjadi seperti itu?
Jam official PK dimulai jam 5 pagi dan berakhir sekitar jam 10 malam. Tapi setelah sesi malam berakhir, saya tidak bisa langsung tidur karena harus mengisi borang ataupun membuat daily report. Sehingga tak heran jika paling cepat saya tidur jam 12 malam dan otomatis harus bangun paling lambat jam setengan lima untuk persiapan integrity sport. So, jadilah saat sesi berlangusng saya harus berjuang melawan hasrat ingin tidur. Dan perjuangan itu tidak mudah terlebih ruangan PK itu cukup nyaman dan adem.

Akan tetapi saya bukan orang yang mau menyerah begitu saja terhadap rasa kantuk itu. saya melakukan banyak hal untuk berperang dengan kantuk itu. saya minum sesering mungkin, ditambah makan permen. Tapi tak berhasil. Cara selanjutnya adalah mengoleskan safe care di atas mata dan di bawah mata. Kebetulan saya membawa safe care dari madura dan safe care yang saya bawa ini laris manis diminta anggota collabo yang juga sedang melawan kantuk sepert saya...wkwk. dan safe care ini sukses membuat saya tidak tidur (bukan tidak ngantuk yan...:p) karena harus menahan panasnya safe care. Gimana gak panas saya mengoleskan safe care hampir kesuruh wajah saya... hahha. Untung saja saya tidak jadi membawa balsem geliga, kalo yang saya balsem geliga entah apa yang akan terjadi pada wajah saya. :p.
Rupanya yang berperang melwan kantuk tidak hanya saya. tapi hampir se;uruh peserta PK. Bagaimana tidak, banyak yang mengatri kartu toilet hanya untuk ke kamar mandi. Saya yakin mereka kebanyakan ke toilet bukan untuk BAK ataupun BAB tapi untuk cuci muka. Dan hal itu juga saya lakukan. Seringkali saya bolak balik toilet bukan untuk BAK (yang merupakan hobi saya :p) tapi untuk cuci muka. Oiya FYI, seringkali saya berlama lama di toilet untuk sekedar memejamkan mata selama lima menit wkwkwk... (jangan ditiru ya...:p) dan satu lagi saya juga membasahi tisu dan dibawa ke ruang seminar sebagai kompres untuk mata saya agar tetap terjaga. Bolak balik kamar mandi capek juga euy,, mana ruang aulanya ada di lantai dua so jangan heran meskipun saya banyak makan di PK tapi berat badan saya malahn turun. Wkwkkw.
Oleh sebab itu, jangan minta saya untuk menceritakan isi dari mater pemateri yang merupakan tokoh nasional itu. karena saya tidak akan bisa menjelaskan secara lengkap. Saya hanya bisa menjelaskan sebagian kecil saja kerana sebagian besarnya saya isi dengan peperangan besar melawan kantuk. :p dan tolong bagi siapapun yang baca hal ini dilarang untuk ditiru. Tidak boleh.
Di hari kelima dan merupakan hari terakhir PK, setiap PK membuat acara closing dan PK 88 mengadakan acara sambal nusantara. Nah di sambal nusantara itu saya membuat sambal pettis goreng madura dan alhamdulillah banyak yang mencoba walaupun dengan “terpaksa”. Yupz karena hari terakhir banyak yang mengabadikan momen dan tidak terlibat aktif dalam sambal nusantara itu. karena saya tidak ingin membuat sambal pettis saya mubazir karena tidak ada yang mencicipi maka saya menggunakan salah satu kemampuan saya yaitu memaksa orang yang saya kenal untuk mencicipi sambal buatan saya. target utama saya adalah anggota collabo dan hampir semuanya sudah mencoba walaupun saya harus paksa dan tarik tarik agar mau ke stand sambal. Oiya selain collabo saya juga berhasil memaksa beberapa orang itu mencicipi sambal buatan saya. yang saya ingat itu mas Engly dari NTT dan mas Ferry dari surabaya. Dan saya adalah orang yang beruntung karena komentra dari oarang yang terpaksa mencicipi sambal buatan saya adalah enak. Alhamdulillah.
  Nah setelah acara closing selesai dan para cowok sudah sholat jumat serta sudah packing untuk pulang, kami berkumpul lagi di aula untuk tukeran kado. Hehe...  peserta PK 88 memang diminta untuk membawa kadoo dari daerah masing masing dan tidak boleh ada nama. Kado kado itu dikumpulkan di tengah dan setiap peserta wajib mengambil satu kado saya. saya agak terakhir mengambil so saya mendapat sebuah kado yang isinya buku yang berjudul “Tuhan pun tersenyum padaku” (thank you untuk yang punya kado ini, saya sudah membacanya...). oiya, saya memberikan kado sebuah slayer batik madura. Harapannya sich siapapun yang mendapat slayer itu suatu saat nanti akan menginjakkan kakinya di Madura.
PK 88 berakhir tanggal 2 desember 2016 yang bertepatan dengan aksi dama 212. Oleh sebab itu saya dan rombongan saya tidak berani pulang dihari yang sama. So, saya harus menginap semalam lagi di bang day (uang lagi...:-( ). Dan dari bangday menuju pasar senen kami berempat menggunakan jasa taksi online. Oiya, selama di PK saya merasa saya mudah sekali menghabiskan uang dan setiap saya mengeluarkan uang saya selalu waswas apakah uang saya akan cukup sampai saya di madura karena saya memang membawa uang yang sangat pas pasan.  Tapi untungnya saya tidak sendiri, saya berlima sehingga untuk penginapan dan taksi bisa urunan sehingga bisa berhemat. I miss u, mbak laila, mbak puput, mbak labuda dan mbak novi.
Seperti yang saya ceritakan di atas saya mendapatkan uang saku dari tante dan sepupu saya dan  sedikit memaksa kakak dan mbak saya untuk memberikan uang saku. Dan tradisnya, kalau kita diberi uang saku, kita wajib membawakan oleh oleh. Dan dari depok saya tidak sempat membelikan oleh oleh. Tak ada waktu ciin. So, saya memutuskan untuk berhenti di surabaya untuk membeli oleh oleh. Untungnya saya punya teman di surabaya yang baik hati yaitu kak burhan dan beta. Kak burhan yang dengan baiknya menjemput saya di stasiun walaupun jam 2 malam dan beta yang selalu siap menampung saya di kontraknnya. Hehe. Thank a lot guys. Aku tidak akan pernah melupakan kebaikan kalian.
Saya pulang ke madura menggunakan bus walaupun barang bawaan saya lumayan banyak termasuk saya harus membawa oleh-oleh yangs aya beli di pasar dekat kontrakan beta hehe.... Saya tidak menggunakan travel karena untuk menghemat hehe. So, dari kontrakan beta saya harus naik bus kota. Sebenarnya kak burhan ingin mengantarkan namun kak burhan harus menyelesaikan KMLnya. Sekitar jam setengah sepuluh saya sampai di bungurasih dan alhamdulillah saya langsung mendapatkan bus. Welcome back, sakinah.
Inilah sepenggal cerita pengalamanku di PK 88. Yang baik ambil yang buruk ditinggalkan. Sekian.